Kamu dan dia sama part 2
Setelah diamati, kamu dan dia memang nggak ada bedanya
Analogi tentang boneka waktu itu. Cocok banget buaat kita.
Disisi dia, kamu dan cowok itu adalah bonekanya. Tapi cowok itu sudah lama menjadi ‘bonekanya’. Otomatis, cowok itu pasti punya tempat tersendiri dihatinya. Ketika masalah datang dan dia lelah dengan cowok itu, dia letakkan cowok itu layaknya sebuah boneka yang sedang tidak dibutuhkan lagi. Tiba-tiba, kamu hadir. Dan ternyata kehadiranmu membuat semuanya berubah. Kamu hadir disaat yang tepat dan diwaktu yang tepat. Tanpa disadari, kamupun mempunyai tempat tersendiri dalam hatinya. Tapi, tetap saja, cowok itu udah lebih dulu memiliki tempat spesial dihati dia dan nggak menutup kemungkinan kalau suatu saat dia pasti kembali ke cowok itu.
Disisi kamu, dia dan cewek itu adalah bonekanya. Nggak jauh beda, cewek itu juga sudah lebih dulu punya tempat spesial dihatimu yang nggak mungkin digantiin oleh siapapun. Tapi tiba-tiba masalah datang dan semuanya terlihat sangat berbeda. Dan kemudian dia hadir disaat kamu butuh seseorang yang bisa membantumu keluar dari masalah. Semuanya dimulai disini. Mungkin dia juga sudah punya tempat tersendiri dalam hatimu. Tanpa sadar kalian terjebak bersama-sama dalam kondisi yang sangat sulit. Hal ini sebenernya membuat mereka semakin dekat. Hingga akhirnya, kamu dan dia memutuskan untuk bersama beberapa saat.
Kamu dan dia terjebak dalam situasi yang mengharuskan kalian untuk saling memilih. memilih untuk mempertahankan apa yang seharusnya dipertahankan atau menghentikan apa yang sebenarnya nggak pengen dihentikan.
Disini kamu dan dia berbeda.
Dia memilih untuk menjauh dari cowok itu dan tetap bersamamu apapun yang terjadi. Itu sebuah pilihan yang konsekuensinya berat banget. Tapi apapun konsekuensinya, apapun itu dalah pilihan dan kita harus berani memilih dan mempertanggung jawabkannya dikemudian harii.
Tapi, hal yang nggak diinginkan terjadi. Tatapan matamu berbeda. Ada hal yang dia nggak pernah liat sebelumnya. Awalnya memang sulit untuk mengetahui hal tersebut. Tapi akhirnya dia tau. Sorot mata itu menyiratkan bahwa kamu masi-sayang-cewe itu. Mungkin kamu bisa bohong, tapi sorot tajam matamu itu sama sekali nggak bisa bohong.
Lagi-lagi dia terjebak dalam situasi yang mengharuskannya untuk memilih. Memilih utuk mempertahankan hubungan ‘cacad’ ini atau membiarkan kamu kembali ke ‘cewe itu’.
Akhirnya, dia pun memilih untuk mengakhiri semuanya. Dia memilih memberanikan dirinya untuk membohongi perasaannya sendiri.
‘kita putus’
Berat banget ! sangat berat !
Walaupun dia cewek yang kuat dan tegar tapi tetap saja rapuh. Nggak kuat menahan semuanya. Akhirnya air mata itupun tumpah ruah. Dadanya serasa sesak. Ingin teriak pun susah. Inilah keputusan berat yang harus dia ambil.
Hal paling berat yang harus dia hadapi ketika dia harus melihat kamu dan cewe itu bersama setelah 2 hari putus.
*wow*
Itu sakit banget loh. Sumpah. Jangan sampai kalin semua ngalamin hal yang seperti itu.
Akhirnya, semuanya berjalan dengan sangat tidak adil.
Rasanya ada sesuatu yang mengganjal. Kamu nggak pernah tau apa yang sebenarnya terjadi.
Dia memutuskan untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Hari ketika dia dan kamu resmi jadian, malam itu dia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan ‘cowok itu’. Membuat perjanjian agar ‘cowo itu’ nggak lagi berhubungan secara intens denganya. Demi kamu, dia rela memutuskan hubungan yang selama 6 tahun dia jaga dengan baik. Demi kamu juga, dia harus melupakan orang yang selam 6 tahun bersemi dihatinya itu.
Dan sampai detik ini pun, ‘cowo itu’ nggak ada berhubungan sama dia !
Itu cuma demi kamu !!
Tapi kamu nggak tau kan. Nggak bakal tau kalau seandainya dia nggak jujur sama kamu.
Konsekuensi yang berat banget yang harus dia jalanin, sendirian.
Beda banget sama kamu. Menurut pandangannya, kamu sama sekali nggak milih. Kamu ngebiarin semuanya berjalan sesuai apa yang kamu mau.
Kamu tetap berhubungan sama dia. Disamping itu juga kamu tetap berhubungan sama ‘cewe itu’.
Adil gag sih ??
Dia nggak mungkin ngelakuin hal seperti yang kamu lakuin. Nggak bakal mungkin. Dia nggak mungkin setega itu. Berhubungan dengan dua orang sekaligus. Karena dia sayang sama kamu, makany dia berani memutuskan untuk menjauhi ‘cowo itu’. Karena dia sayang banget sama kamu, apapun kata-katamu selalu dia percaya.
‘aku nggak bakal mungkin balikan sama ‘cewe itu’. Cermin yang udah pecah, walaupun di rekatkan pake lem super apapun, nggak bakal bisa kembali jadi cermin seutuhnya’
Dia percaya sama kata-katamu. Dia rela membohongi perasaannya sendiri, cuma karena pengen kamu jujur sama apa yang kamu rasain sendiri kalo kamu masi-sayang-cwe itu.
Terbukti kan sekarangg.
Akhirnya kamu bisa bahagia bersama ‘cewe itu’.
Logikanya, kamu nggak mungkin dong bisa balikan sama cwe itu kalo kamu nggak sayang sama dia ??
Berarti bener dong apa yang selama ini anak-anak perkirakan.
Dia cuma ‘pelampiasan’ doang.
Dia cuma jadi obat disaat lukamu terasa sakitt. Tapi, disaat lukamu sudah sembuh, apa mungkin kamu bakal tetap pake obat itu ?
Setidaknya sampe kamu ngerasa luka itu sakit, baru kamu pake lagi obat itu.
Tapi sekarang, kamu suda punya obat yang bakal setia nemanin kamu setiap saat. Dan juga, kamu bakal pake obat itu terus menerus walaupun kamu nggak lagi sakit.
Sama aja kayak dokter sama pasien. Dia cuma jadi dokter yang nyembuhin lukamu pas kamu lagi sakit. Tapi pas kamu lagi sehat, apa mungkin kamu pergi ke dokter lagi ??
Tapi tetap aja, sampai detik ini, dia masih sangat percaya sama kamu. Percaya sama semua kata-katamu, dan itu nggak bakal berubah.
Terserah. Dia juga nggak peduli apapun kata-katamu, apapun pandanganmu, apapun pikiranmu.
Mungkin maksutmu balikan sama ‘cewe itu’ karena kamu mau ngelupain diaa. Nggak perlu sedramatisir itu kalii.
Dia juga nggak mau ngelupain kamu. Setidaknya, kamu akan terus dihatinya, abadi, ditempat terindah, disudut terindah sampai kapanpun.
hal terakhir yang pengen dia tanyain ke kamu.
Apa kamu masih sayang sama dia sampai detik ini ?
Apa rasa itu masih ada ?
Apa kamu beneran udah lupa sama dia ?
Apa salah, kalau dia merindukanmu sekarang ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar