Kamu dan dia sama.
Sama-sama butuh seseorang yang bisa ngertiin, merhatiin.
Gampang suka sama orang. Penyayangg. Egoiss pun iyaa. Tukang ngambek.
Sama-sama usil. Sama-sama suka musik. Sama-sama suka nonton. Sama-sama hobi online. Sama-sama suka online shopping.
Tapi kamu dan dia beda
Bedanya, kamu berpikir bahwa status itu penting.
Tapi disisi lain, dia malah berpikir bahwa status itu malah bikin semuanya jadi tambah ribettt !
Bener kan.
Semenjak dia kenal sma kmu, hidupnya jadi terasa ribet ! sangat-sangat ribet !
Complicated lebih tepatnya !
dia senangg ada kamu disini tapi bukan untuk dijadiiin seperti yang kamu pikir!
Kamu salah.
Kamu dan dia sama-sama orang yang tepat disaat yang tepatt !
Tapi disisi lain dia gag mau kalo akhirnya dia bakal nyakitin kamu !
Tapi sekarang, dia jadi terjebak dalam cinta yang sangat tidak rasional
Dan akhirnya, feeling dia benar. Mungkin kamu bisa berbohong ke semua orang seakan-akan nggak pernah terjadi apa-apa. Tapi kamu salah.
kamu nggak mungkin bisa nutupin apa-apa dari saya. dia bisa liat semuanya dari sorot matamu. Setidaknya, hati dia berbicara ketika itu. Hati dia melihat sorot yang lain disudut matamu. Binar yang berbeda. Yaa. Feeling dia benar. Hati dia benar. Kamu masih mencintai orang itu.
Memang nggak mungkin secepat itu dia bisa ngelupain kamu, tapi rasa sakit itu nyata. Rasa sakit itu menimbulkan bekas yang mungkin nggak bakal bisa diobati. Luka itu terlalu dalam. Bekasnya terlalu jelas.
Semakin diobati semakin terasa perih. Apapun ituu.
Hubunganmu dengan dia telah diawali dengan awal yang salah. Selama ini dia mencoba untuk tetap menjaga perasaan orang itu, tapi apa yang udah kamu lakukan ??
Air matanya belum kering, tapi kamu sudah ngelakuin hal yang membuat air mata itu terpaksa keluar lagi dari peraduannya. Apa yang kalian lakukan itu sama sekali nggak lucu.
Apa kalian punya perasaan ?? belum juga luka itu tertutup, tapi kalian malah merobeknya dan membuat luka itu robek lebih dalam. Ini yang terakhir kalinya. Dia nggak mau kalian seenaknya membuat luka itu lebih dalam lagii.
Semuanya sudah jelas. Sangat jelas. Kamu memang bukan lelaki yang baik. Kalo boleh. Dia ingin sekali menarik perkataanya waktu itu. ‘kamu cowok yang konsisten’. Salah! Kalo boleh diralat, dia akan bilang ‘kamu bukan cowok konsisten seperti yg pernah terpikir’.
Satu hal lagi. Karma itu nyata. dan hukum karma itu sakitnya 2 kali lipat. Dia Cuma nggak mau kamu ngerasain itu.
Percuma juga kamu umbar kata-kata ‘sayang’, kata-kata ‘ I love you’.
Semuanya nggak lebih Cuma omong kosong !
Ternyata gossip itu benar. Pelarian itu benar. Selama ini dia buta ! buta karena kebohonganmu yang begitu merasuki pikiran dan perasaannya.
Suaramu yang lembut, kata-kata manismu, tatapan dalam matamu,sentuhan lembut tanganmu. Semuanya bohong. Pernah waktu itu dia lihat ketulusan dari sorot tajam matamu, tapi itu hanya sesaat. Setelah itu, yang dia lihat hanya kebohongan. Yang dia lihat hanya kepura-puraan. Yang dia lihat hanya sandiwara. Yang dia lihat hanya sebuah pelampiasan kekecewaan.
Semua terlihat begitu nggak adil dipihak dia. Mungkin memang takdir yang membuat mereka seperti ini.
Terima kasih atas semuanya. Terima kasih atas semua kebohongan-kebohongan, kepalsuan-kepalsuan yang kamu kasih.
Semoga kalian bahagia.
Dan semoga, nggak akan ada lagi orang yang merasakan apa yang dia rasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar