Aku bisa terima...
Meski harus terluka
Karena kuterlalu,mengenal hatimu
Belum pernah sebelumnya aku melakukan hal seperti ini. Mengorbankan perasaanku sendiri demi orang lain yang belum lama aku kenal—yang baru sesaat mengihiasi kekosongan hatiku—yang memberi goresan warna berbeda dalam hidupku—dan yang mengajarkankua arti memiliki yang sesungguhnya. Tetapi aku terlalu terbuai dengan semua keindahan semu itu hingga aku lupa mendengarkan hati kecil ini. aku lupa memberikan sedikit tempat untuk akal dan pikiranku berbicara. Berbicara tentang apa yang sesungguhnya aku inginkan.
Dan akhirnya apa yang selama ini kupikirkan menjadi kenyataan. Hari-hari yang sangat menyenangkan. Aku merasa seperti hidup di suatu tempat asing dimana tempat itu hanya dihuni olehmu dan tentu saja olehku. Berdua kita jalani hari-hari selayaknya sepasang kenari yang berada di dalam sangkar emas. Hanya berdua. Tanpa orang lain. Sungguh, perasaan yang sangat bahagia, mengharu-biru. Entahlah, mungkin hal itu hanya akan terjadi sekali dalam hidupku. Setidaknya aku pernah mengalaminya dengan sesorang yang memang memiliki tempat tersendiri dalam hati dan pikiranku.
Aku telah merasa..
Dari awal pertama
Kau tak kan bisa lama,berpaling darinya..
Ternyata hatiku benar
Cintamu hanyalah sekedar..
Tuk sementara..
Dan hingga akhirnya semua itu terjadi begitu cepat. Sulit untuk menggambarkannya. Diri ini akhirnya member sedikit ruang untuk hati berbicara. Apa sesungguhnya yang hati ini inginkan ? Apa yang sesungguhnya yang aku inginkan ?
Benar, memang semua itu bukanlah yang aku inginkan. Terlihat jelas di raut wajahnya, ada tersembunyi bayangan seseorang—bayangan yang sangat lekat dari kedua bola matanya. Awalnya aku hanya diam. Aku tak tahu. Tau bisa dibilang berpura-pura tak tahu. Karena aku sadar bahwa aku tak mungkin mengakhiri semua ini begitu cepat. Aku masih ingin berjuang. Itulah yang aku pikirkan. Keegoisan itu yang telah mengunci rapat
hati seluruh pintu hatiku. Menutup mata, menutup telinga. Tapi, apakah bisa aku bertahan dengan perasaan seperti itu ? tentu tidak. Lama-kelamaan keegoisan-pun melunak. Dari situlah aku sadar bahwa ini semua tak mungkin untuk dilanjutkan lagi. Inilah akhir dari cerita menyenangkan itu.
Akhirnya kita harus memilih
Satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani
Cinta begini
Kar'na cinta tak akan ingkari
Tak kan berbagi
Kembalilah pada dirinya
Biarku yang mengalah
Aku terima...
Saat itu, dimana aku harus memilih pilihan tersulit. Bagiku dan tentu saja bagi kalian. Semua yang telah aku lakukan untuk kalian sudah sangat cukup. Sangat cukup menghancurkan hati dan perasaanku. Tapi ini semua adil bagiku. Karena memang dari awal seharusnya aku tidak hadir diantara kalian. Aku yang merusak segalanya. Aku yang merubah semuanya menjadi sangat buruk. Mungkin kalian tak pernah menyadarinya.Tak pernah menyadari betapa besar pengorbanan yang telah aku berikan. Aku telah memilih, namun pilihanku ternyata salah. Tapi itu semua bukan masalah yang besar bagiku. Aku cukup kuat untuk menanggung perasaan ini sendirian. Aku cukup tangguh untuk merasakan semua ini sendirian. Karena memang begitulah aku. Aku hanyalah seseorang yang hadir disaat yang tepat. Ibaratkan aku adalah obat, hanya dibutuhkan ketika seseorang sedang terluka. Setelah luka itu sembuh, orang itu akan pergi meninggalkanku. Setidaknya aku bahagia, karena aku telah mendapatkan berbagai macam hal yang mungkin tidak akan pernah aku dapatkan lagi. Hal-hal dimana aku jatuh pada titik terendah dalam kehidupanku, dimana aku terperosok kedalam lubang yang aku buat sendiri, dimana aku merasa dikecewakan dan disakiti. Dimana aku merasa menjadi sosok terpenting bagi kehidupan seseorang. Ya, semua itu adalah pelajaran yang berharga. Terima kasih telah menjadi bagian dalam hidupku, terima kasih telah mengukirkan cerita indah di pikiranku dan terima kasih telah menggoreskan sedikit luka di hati kecilku yang rapuh ini. Semoga kalian bahagia disana, walapun sampai detik ini, aku masih belum bisa melupakan kenangan di masa itu. Dan aku berharap secepatnya, aku akan memulai hidup ini tanpa bayangan dari dirimu yang jujur saja selalu hadir disetiap tidur panjangku.
Hihihi~ terima kasih ya, setidaknya sekarang aku mulai bisa belajar memanusiakan hatiku serta komponen yang ada dalam diriku. Tak selamanya kita bisa melupakan masa lalu secepat itu, ada saat dimana kita harus sesekali menengok kebelakang dan belajar dari kesalahan masa lalu dan ada saatnya pula kita menutup semua memori dan berjalan menuju masa depan dengan penuh percaya diri.
Sebentar kutelah kecewa
Biarlah aku pergi
Nikmati luka ini
Perih ini....sendiri...
credit :
background song : tangga - cinta begini
story :
@heyhestyy